Undian pembagian grup laga Piala Dunia 2014 telah digelar di
Costa do Sauipe Brasil, Jumat atau Sabtu (7/12/2013) dini hari Wita. Diluar
perkiraan, ternyata ada beberapa grup neraka seperti grup B, grup D dan grup G.
Dalam grup B bakal terjadi pertemuan dini antara Belanda dan Spanyol, sedangkan Grup D mempertemukan
tiga tim yang pernah menjuarai turnamen ini yaitu Italia, Inggris dan Uruguay. Di grup G pertarungan bergengsi akan terjadi
antara Jerman dan Portugal.
Seolah babak final berada di awal-awal pertandingan, namun
hal ini akan menunjukkan suatu di luar perkiraan, tim yang tak pernah juara
bisa saja mengukir prestasinya. Jangan lewatkan laga pertama final Piala Dunia
2014 babak kualifikasi grup akan digelar 13 Juni 2014 pukul 04.00 WITA yang mempertemukan Brasil
melawan Kroasia.
GRUP A
Grup A dihuni oleh tuan rumah Brazil, Kamerun, Meksiko dan
Kroasia. Diperkirakan Brazil akan tidak
terlalu sulit lolos ke babak berikutnya. Persaingan sengit justru akan terjadi
pada tiga tim lainnya, namun Kroasia menjadi yang terkuat di antaranya.
BRASIL
Pelatih: Luiz Felipe Scolari
Tekanan kepada tim tamu sangatlah besar karena dituntut
untuk lebih bagus dibandingkan tim tahun 1950 ketika Brazil menjadi runner-up
pada Piala Dunia terakhir yang diadakan di Brasil.
Di tengah keprihatinan atas penampilannya, Mano Menezes
dipecat akhir tahun lalu, untuk membuat Scolari yang melatih dan mengantarkan
Brasil menjuarai Piala Dunia 2002, kembali menukangi timnas.
Scolari membawa Selecao menjuarai Piala Konfederasi di
Brazil tahun ini di mana Brazil menghancurkan juara dunia Spanyol 3-0 pada laga
final. Juara dunia lima kali ini menggantungkan diri kepada para pemain seperti
Thiago Silva dan Neymar.
KAMERUN
Pelatih: Volker Finke
Veteran asal Jerman Volker Finke mengambil alih kepemimpinan
tim Mei lalu dan mengantarkan "Indomitable Lions" lolos kualifikasi
zona Afrika setelah menang 4-1 dalam laga play-off melawan Tunisia bulan lalu.
Kamerun meningkat di bawah kepemimpinan Finke namun tim kali
ini bukan tandingan tim yang pernah mencapai perempatfinal Piala Dunia 1990.
Samuel Eto'o kembali menjadi kapten tim dan menjadi andalan,
kendati kualitas serupa ada pada para pemain muda seperti Nicolas N'Koulou dan
Alex Song.
MEKSIKO
Pelatih: Miguel Herrera
Meksiko akan tampil pada putaran final keenam kali
berturut-turut, kendati harus melewati dahulu kemenangan play-off dari Selandia
Baru setelah terseok-seok di babak kualifikasi.
'El Tri' hanya dua kali menang dan hanya mencetak tujuh gol
pada 10 laga terakhirnya di grup CONCACAF, dan sudah tiga kali mengganti
pelatih sebelum akhirnya Herrera menangani timnas ini.
Herrera, yang pernah menukangi Club America, kini akan
membawa timnas di tengah upaya Meksiko yang memenangi medali emas Olimpiade
London 2012, mencapai setidaknya babak 16 Besar.
Herrera menurunkan skuad berisi para pemain yang bermain di
liga domestik saat menghadapi Selandia Baru pada play-off namun juga bisa
memanggil bintang-bintangnya di luar negeri seperti Javier Hernandez dan
Giovani dos Santos.
Dia juga mesti berusaha menyakinkan pemain Real Sociedad
Carlos Vela untuk bergabung dalam skuad.
KROASIA
Pelatih: Niko Kovac
Kroasia yang hanya berpenduduk empat juta orang, selalu
memesankan kekuatan di atas kemampuannya pada sepakbola internasional, dengan
pernah menempati peringkat tiga Piala Dunia 1998 di Prancis dan dua kali
mencapai babak delapan besar Piala Eropa.
Skuad kali ini dikuatkan oleh pemain-pemain seperti Luka
Modric, Ivan Rakitic dan Mario Mandzukic kendati pemain terakhir yang menjadi
striker Bayern Munchen itu terkena larangan bermain sementara setelah
dikeluarkan dari lapangan pada laga play-off yang menentukan melawan Islandia
dan dimenangkan Kroasia.
Kroasia juga menghadapi masalah lain berupa penampilan tak
konsisten seperti terlihat pada babak kualifikasi. Kroasia yang menempati
peringkat kedua dalam grup kualifikasi di bawah Belgia sebelum mantan kapten
Kroasia kelahiran Jerman Niko Kovac menggantikan Igor Stimac untuk memimpin tim
mengatasi Islandia.
GRUP B
Juara dunia Spanyol akan lebih cepat bertarung kembali
menghadapi lawannya pada final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Belanda,
setelah keduanya menghuni Grup B.
Selain dua tim Eropa ini, Grup B juga menghadirkan Chile dan
Australia yang tampaknya Australia menjadi tim terlemah di grup ini.
SPANYOL
Pelatih: Vicente Del Bosque
Spanyol adalah juara dunia saat ini dan juara dua Piala
Eropa terakhir, yang akan menuju Brasil dengan alasan pasti bahwa merea bisa
menumbangkan tuan rumah dan para penantang lainnya untuk juara kembali.
Kendati begitu mereka dikalahan 0-3 oleh Brasil pada final
Piala Konfederasi tahun ini, dan para pemain kunci di masa-masa lalu seperti
Xavi Hernandez tengah meredup.
Kiper dan kapten Iker Casillas kehilangan tempatnya di Real
Madrid, namun banyak dari pemain-pemain lainnya masih sangat bagus di
puncaknya, termasuk Sergio Ramos, Andres Iniesta dan Sergio Busquets. Del
Bosque telah membuktikan mampu
mengintegrasikan wajah-wajah baru ke dalam skuad.
CHILE
Pelatih: Jorge Sampaoli
Jorge Sampaoli menggantikan pelatih sesama asal Argentina
Claudio Borghi sebagai pelatih La Roja dan mengantarkan timnya nyaman
mengakhiri kampanye kualifikasi tim di zona Amerika Selatan dengan empat kali
menang dan sekali seri untuk finish di urutan ketiga di bawah Argentina dan
Kolombia.
Sampaoli menikmati sukses di tingkat klub bersama
Universidad de Chile sebelum menangani timnas, dan timnya berjanji untuk
menjadi salah satu yang terbaik di Brazil seperti tim yang dilatih Marcelo
Bielsa pada Piala Dunia 2010.
Arturo Vidal dari Juventus dan Alexis Sanchez dari Barcelona
adalah dua bintang terhebat di skuad. Chile belum lama ini mencetak kemenangan
meyakinkan dalam laga persahabatan melawan Inggris di Wembley.
AUSTRALIA
Pelatih: Ange Postecoglou
Australia tampil tiga kali berturut-turut pada putaran final
Piala Dunia dan total sudah empat kali, namun Socceroos ke Brazil dengan
ekspektasi biasa-biasa.
Mereka berjuang meyakinkan diri pada kualifikasi Asia di
bawah pelatih asal Jerman Holger Osieck dengan memenangi tiga dari delapan
laganya di grup terakhirnya.
Pelatih ini dipecat menyusul kekalahan 0-6 dari Prancis
dalam laga persahabatan Oktober silam.
Dia kemudian digantikan Postecoglou, orang Australia
kelahiran Yunani yang sebelumnya telah mengantarkan Brisbane Roar
berturut-turut menjuarai A-League. Postecoglou berharap pada penampilan
terhormat di Brasil sebelum mengantarkan tim pada Piala Asia 2015 di Australia.
Kiper veteran Mark Schwarzer belum lama ini pensiun dari
penampilan internasionalnya, dan kiper Bayer Leverkusen Robbie Kruse menjadi
salah satu yang menjadi calon penggantinya.
BELANDA
Pelatih: Louis van Gaal
Finalis Piala Dunia 2010 ini melaju melalui babak
kualifikasi dengan hanya kehilangan dua poin dan mencetak 34 gol. Itu
membanggakan bagi Van Gaal yang kembali menukangi 'Oranje' setelah gagal
membawa Belanda lolos ke putaran final Piala Dunia 2002.
Belanda melaju mulus ke Brazil dengan berlimpah kualitas.
Robin van Persie, Arjen Robben dan Wesley Sneijder masing
menjadi anggota skuad penting, sedangkan yang lainnya seperti Kevin Strootman
yang memperkuat Roma bermunculan.
GRUP C
Grup C Piala Dunia 2014 dihuni oleh tim-tim dengan kekuatan
relatif seimbang, namun sepertinya Kolombia akan menjadi terfavorit memuncaki
grup karena tampil di benuanya sekaligus penampilan lebih mengesankan di babak
kualifikasi.
Tiga tim lainnya yang menghuni grup ini adalah Jepang,
Pantai Gading dan Yunani.
Dengan penampilan mulusnya selama kualifikasi dan prestasi
lumayan pada beberapa Piala Dunia terakhir yang diikutinya, Jepang akan menjadi
pendamping kuat Kolombia ke babak berikutnya.
KOLOMBIA
Pelatih: Jose Pekerman
Kolombia lolos meyakinkan di bawah Argentina di zona Amerika
Selatan demi menggapai putaran final Piala Dunia pertama mereka sejak Piala
Dunia 1998 di Prancis.
Pelatihnya yang asal Argentina Jose Pekerman telah membangun
sebuah tim yang atraktif dengan ujung tombak Radamel Falcao, namun juga
diperkuat para pemain seperti Carlos Bacca, James Rodriguez dan Jackson
Martinez.
Los Cafeteros sebelumnya tak pernah tampil mengesankan pada
putaran final Piala Dunia namun mereka saat ini menempati peringkat empat dunia
dan dianggap berbahaya oleh tim mana pun yang akan ke Brasil.
Pekerman melatih timnas negaranya pada perempatfinal Piala
Dunia 2006 di Jerman.
PANTAI GADING
Pelatih: Sabri Lamouchi
Lamouchi yang mantan pemain timnas Prancis ini membuktikan
diri pantas menjadi pelatih the Elephants yang tak terkalahkan dalam laga
kualifikasi namun mengalami momen-momen gawat dalam pertandingan playoff yang
menentukan melawan Senegal.
Keikutsertaan kali ini juga akan menjadi putaran final Piala
Dunia ketiga kalinya berturut-turut untuk Pantai Gading dan mereka akan
berharap untuk akhirnya maju melebihi fase grup setelah menderita karena masuk
grup neraka pada Piala Dunia 2006 dan 2010.
Kali ini akan menjadi peluang terakhir dari generasi emas
Didier Drogba dan Yaya Toure yang kalah mengenaskan pada final Piala Afrika
2012 lewat adu penalti dari Zambia, untuk tampil mengesankan pada sebuah
turnamen besar, kendati ada sejumlah pemain bertalenta masuk termasuk Serge
Aurier dan Wilfried Bony.
JEPANG
Pelatih: Alberto Zaccheroni
Jepang akan tampil kelima kali berturut-turut pada Piala
Dunia dan akan berupaya mempersembahkan penampilan mengesankan pada turnamen
besar.
Mereka mencapai babak 16 Besar Piala Dunia 2010 dan
menjuarai Piala Asia 2011 dan Piala Asia Timur tahun ini, dan 'Samurai Biru'
dengan mudah lolos di bawah kepelatihan Zaccheroni yang mantan pelatih AC Milan
tersebut.
Mereka mempunyai kualitas yang mumpuni di tengah termasuk
kapten Makoto Hasebe yang memperkuat Nuremberg, pemain CSKA Moscow Keisuke
Honda dan pemain Manchester United Shinji Kagawa.
YUNANI
Pelatih: Fernando Santos
Juara Eropa 2004 ini secara khusus sulit ditundukkan dalam
babak kualifikasi hingga mengalahkan Rumania di play-off setelah finish di
belakang Bosnia-Herzegovina dengan perbedaan gol di grup mereka.
Mereka hanya sedikit kebobolan gol, namun juga lebih tumpul
menciptakan gol dan mengandalkan talenta-talenta mencipta gol dari pemain
seperti striker Olympiakos Kostas Mitroglou.
Yunani tak pernah lolos dari fase grup dalam penampilannya
pada dua putaran final Piala Dunia yang diikutinya, sehingga kini mereka
berharap mendapatkan keberuntungan di penampilan ketiga kalinya di bawah asuhan
pelatih asal Portugal Fernando Santos.
GRUP D
Tiga tim yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia bertemu di
grup yang dikategorikan grup neraka ini.
Juara dunia empat kali Italia akan saling berhadapan
dengan juara dunia satu kali Inggris dan
dua kali juara dunia Uruguay. Selain
ketiga tim, Kosta Rika menjadi tim keempat di antara tiga raksasa sepakbola
dunia penghuni grup ini.
URUGUAY
Pelatih: Oscar Tabarez
Piala Dunia di BraSil akan spesial bagi Uruguay yang
terkenal mengalahkan tetangganya itu lewat pertandingan menentukan di Maracana
untuk merebut Piala Dunia 1950.
Tim yang ada sekarang sepertinya tidak akan bisa menyamai
pencapaian mengesankan tersebut tapi tim asuhan Tabarez sukses mencapai
semifinal di Afrika Selatan pada 2010 sebelum menjuarai Copa America di Argentina pada 2011.
'La Celeste' berjuang keras di babak kualifikasi dengan
finish kelima di zona Amerika Selatan, dan terlebih dahulu harus mengalahkan
Yordania di play-off untuk lolos ke putaran final.
Tabarez, yang kini berjalan dengan bantuan tongkat, akan
mengandalkan kualitas kelas dunia dari Luis Suarez dan Edinson Cavani dalam
menyerang.
ITALIA
Pelatih: Cesare Prandelli
Runner-up Euro 2012 ini lolos dari kualifikasi dengan tak
terkalahkan dan akan tampil pada putaran final Piala Dunia yang ke-14 kali
berturut-turut.
Prandelli telah menuntaskan kerja mengesankan sejak
mengambilalih tim menyusul penampilan mengecewakannya pada Piala Dunia 2010 di
Afrika Selatan ketika gagal lolos dari fase grup.
Prandelli menularkan keberhasilanya membangun Juventus yang
kuat pada timnas, sedangkan veteran Andrea Pirlo yang akan berusia 35 tahun
Juni nanti, masih akan menjadi sumber utama kreativitas di tengah.
Peluang Italia untuk menyamai rekor juara dunia lima kali
Brazil kemungkinan akan sangat tergantung pada kemampuan Prandelli dalam
mengeluarkan kemampuan terbaik Mario Balotelli, di samping pada harapan tetap
bugarnya striker Fiorentina Giuseppe Rossi.
KOSTA RIKA
Pelatih: Jorge Luis Pinto
Kosta Rika finish kedua di bawah Amerika Serikat pada akhir
kualifikasi grup CONCACAF untuk kembali ke Piala Dunia setelah kehilangan
tempat pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Penyerang Fulham Bryan Ruiz mengkapteni 'Los Ticos' dan akan
melakukan yang terbaik untuk maju dari fase grup.
Pinto adalah orang Kolombia, namun dekat sekali hubungannya
dengan Kosta Rika, dan dia menikmati sukses di sana pada tingkat klub pada
dekade lalu. Sebelumnya dia menangani
tim ini pada Piala Dunia 2006.
INGGRIS
Pelatih: Roy Hodgson
Inggris lolos dari kualifikasi dengan rekor tak terkalahkan
dan mencetak 31 gol, namun kali ini datang dengan ekspektasi lebih rendah masuk
final turnamen besar.
Juara Piala Dunia 1966 yang mencapai setidaknya babak 16
Besar pada empat PIala Dunia terakhir itu memiliki masalah di tiang gawang
karena kiper pilihan utama Joe Hart berjuang memulihkan performanya.
Kekalahan belakangan ini dalam laga persahabatan melawan
Chile dan Jerman membuat tim asuhan Hodgson bisa mengalami kesulitan kala
melawan tim kelas atas di Brasil.
Kendati begitu ada para pemain bagus di depan seperti Wayne
Rooney dan Daniel Sturridge, serta pemain Arsenal Jack Wilshere.
GRUP E
Kendati menempati urutan kedua klasemen akhir grup
kualifikasi di bawah Spanyol, Prancis tampakknya menjadi favorit terkuat
menjuarai Grup E mengingat menghadapi lawan-lawan yang lebih mudah.
Meski ada Swiss yang sempat menumbangkan Spanyol pada fase
grup Piala Dunia empat tahun sebelumnya, di samping Honduras dan Ekuador,
Prancis bisa menjadi tim yang terbaik di grup ini walau perjalanannya tidak
mulus.
SWISS
Pelatih: Ottmar Hitzfeld
Swiss lolos ke putaran final grup Eropa paling lemah dengan
finish di puncak kendati seri melawan Siprus dan Islandia.
Ini akan menjadi putaran final Piala Dunia kedua di bawah
kepelatihan Hitzfeld -selain Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan-- mereka sempat
mengalahkan Spanyol pada laga pembuka namun gagal lolos dari fase grup.
Swiss akan berharap maju kali ini. Hitzfeld memanggil pemain
Napoli Gokhan Inler dan Xherdan Shaqiri dari Bayern Munchen.
EKUADOR
Pelatih: Reinaldo Rueda
Ekuador lolos ketiga kalinya ke putaran final Piala Dunia
setelah finish di atas Uruguay dengan selisih gol demi tempat otomatis lainnya
dari zona Amerika Selatan ke Brasil.
Kendati tim asuhan Reinaldo Rueda ini tampil mengesankan di
kandang, Ekuador gagal menang pada setiap laga tandang di luar Quito di mana
ketinggian tempat menjadi keuntungan besar bagi Ekuador.
Ekuador lolos berkat satu gol "sudden death" dari
striker Chucho Benitez pada Juli lalu, namun tim akan ke Brasil dengan skuad
yang dikapteni gelandang Manchester United Antonio Valencia dan diperkuat
penyerang bertenaga Felipe Caicedo. Rueda adalah orang Kolombia yang memimpin
Honduras pada putaran final Piala Dunia 2010.
HONDURAS
Pelatih: Luis Fernando Suarez
Honduras finish empat poin di atas Meksiko untuk meraih
tempat otomatis dari zona CONCACAF setelah menang tandang di Meksiko di Stadion
Azteca.
Negara Amerika Tengah yang hanya berpenduduk delapan juta
orang ini lolos ke putaran final Piala Dunia ketiga kalinya, dan kedua
berturut-turut, di mana Suarez mengikuti langkah pendahulunya yang asal
Kolombia Reinaldo Rueda yang sukses mengantarkan 'Los Catrachos' ke Piala Dunia
2010 di Afrika Selatan.
Skuadnya diperkuat sejumlah pemain yang berlaga di Eropa
seperti bek kiri Celtic Emilio Izaguirre dan Wilson Palacios yang memperkuat
Stoke City.
PRANCIS
Pelatih: Didier Deschamps
Setelah menempati posisi kedua di bawah juara dunia sekaligus
juara Eropa, Spanyol pada grup kualifikasi, Prancis sepertinya akan tersingkir
dari sebuah turnamen besar untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir
ketika kalah 0-2 dari Ukraina pada leg pertama play-off kedua timnas.
Kegagalan akan menjadi babak terbaru dari sejarah kelam Les
Bleus belakangan ini, namun kemenangan meyakinkan 3-0 pada leg kedua telah
memastikan tempat mereka di Brasil.
Deschamps, yang mengkapteni Prancis menuju kejayaan Piala
Dunia 1998 danEuro 2000, harus berusaha mengembangkan para bakat muda seperti
Raphael Varane dan Paul Pogba serta mengeluarkan kemampuan terbaik Franck
Ribery dan Karim Benzema.
Kendati begitu, Prancis akan berusaha tampil terhormat demi
menghadapi Euro 2016 yang akan dituanrumahinya.
GRUP F
Argentina jelas favorit terkuat juara grup ini, tapi Nigeria
dan Bosnia Herzegovina bisa saja menyulitkan juara dunia dua kali ini, sedangkan
Iran akan menjadi tim paling lemah di grup.
ARGENTINA
Pelatih: Alejandro Sabella
Argentina lolos dari Zona Amerika Selatan dengan memuncaki
klasemen dua poin di atas Kolumbia dengan hanya dua kali kalah, termasuk pada
laga terakhir melawan Uruguay setelah dipastikan lolos ke Piala Dunia.
Juara dunia pada dua kali penyelenggaraan terakhir Piala
Dunia di Amerika Latin --masing-masing pada 1978 dan 1986-- ini a akan menjadi
penantang serius gelar juara di tanah tempat musuh bebuyutannya berada.
Serangan mereka, yang dipimpin Lionel Messi namun juga
diperkuat para talenta kelas dunia seperti Sergio Aguero, Gonzalo Higuain dan
Angel Di Maria, adalah terhebat di dunia sepakbola namun ada keperihatinan
terhadap pertahanan sekalipun masih ada kiper pilihan utama Sergio Romero.
NIGERIA
Pelatih: Stephen Keshi
Nigeria mungkin memiliki peluang terbaik dibandingkan
tim-tim Afrika lainnya yang lolos ke Brasil.
Elang Super menjuarai Piala Afrika belum lama tahun ini di
Afrika Selatan dan dengan mudah melewati Ethiopia di play-off untuk lolos ke
putaran final Piala Dunia.
Keshi, yang juga mengantarkan negaranya menggondol trofi
Piala Afrika tahun 1994 sewaktu menjadi pemain, telah menyelesaikan tugas yang
luar biasa pada keadaan-keadaan sulit, termasuk tidak digaji selama beberapa
bulan.
Dengan skuad berintikan para pemain Liga Premier seperti
John Obi Mikel dan Victor Moses, Nigeria ingin menyamai penampilan terbaik
sebelumnya masuk ke babak 16 Besar Piala Dunia 1994 dan 1998.
IRAN
Pelatih: Carlos Queiroz
Iran adalah tim top Asia dan memenangi babak kualifikasi
terakhirnya di atas Korea Selatan dan Uzbekistan.
Di bawah kepelatihan
Queiroz, mereka melaju ke putaran final Piala Dunia yang keempat kalinya
dan yang pertama sejak Piala Dunia 2006 di Jerman.
Queiroz, yang membawa negara asalnya Portugal ke babak 16
Besar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, memiliki skuad yang sebagian besar
diisi pemain liga domestik, dipimpin oleh kapten Javad Nekounam yang pernah
bermain di Osasuna, Spanyol.
Pada level internasional, nama paling dikenal dari 'Team
Melli' adalah gelandang Fulham Ashkan Dejagah. Iran sepertinya akan kembali
berjuang keras untuk maju melewati fase grup.
BOSNIA-HERZEGOVINA
Pelatih: Safet Susic
Hanya dua dekade sejak merebut kemerdekaan, Bosnia akan
menjadi satu-satunya tim di Brazil yang memulai debutnya pada putaran final
Piala Dunia.
Di bawah Susic yang memperkuat Yugoslavia pada Piala Dunia
1982 dan 1990, Bosnia akhirnya lolos ke sebuah turnamen besar setelah kalah dua
kali dari Portugal pada play-off untuk satu tempat Piala Dunia 2010 dan Euro
2012.
Bosnia lolos di atas Yunani berkat selisih gol, setelah
menjaringkan 30 gol dalam 10 pertandingan.
Bosnia memesankan pola serangan menyeramkan di mana di
dalamnya terdapat pemain Manchester City Edin Dzeko dan pemain Stuttgart Vedad
Ibisevic yang disokong para talenta kreatif seperti Zvjezdan Misimovic dan
Miralem Pjanic.
Bosnia bisa menciptakan kejutan di grup ini.
GRUP G
Grup ini juga tergolong grup neraka, namun Jerman
sebagaimana biasa menjadi favorit kuat juara grup, apalagi memiliki rekor
mengesankan selama babak kualifikasi.
Portugal dan Amerika Serikat akan menjadi penantang serius
bagi laju Jerman, sementara pelatih timnas AS Jurgen Klinsmann harus bersiap
tampil lebih cepat menghadapi negaranya, Jerman, yang pernah dibelanya baik
ketika sebagai pemain maupun pelatih.
JERMAN
Pelatih: Joachim Loew
Sejak menempati peringkat ketiga Piala Dunia 2006 di
kandangnya, Jerman terus terpuruk pada turnamen besar di bawah asuhan Loew.
Runner-up Euro 2008 yang dikalahkan pada semifinal Piala
Dunia 2010 dan Euro 2012 itu diperkirakan tampil hebat kembali di Brasil.
Jerman melaju dari kualifikasi dengan hanya kehilangan dua
poin dan mencetak 36 gol dari 10 pertandingan. Juara dunia tiga kali ini kaya
dengan opsi menyerang, berkat adanya Mario Goetze, Marco Reus, Thomas Mueller
dan Julian Draxler.
Namun pertahanannya merisaukan kendati memiliki Manuel Neuer
yang adalah salah satu kiper terbaik di dunia.
GHANA
Pelatih: Kwesi Appiah
Ghana lolos untuk ketiga kali berturut-turut ke putaran
final Piala Dunia dengan mengalahkan Mesir dalam agregat 7-3 pada play-off Afrika.
The Black Stars mencapai perempatfinal Piala Dunia Afrika
Selatan lalu sebelum kalah adu penalti dari Uruguay dan Appiah akan menghadapi
lawan-lawan yang sudah dikenalnya dengan baik pada putaran final di Brasil.
Asamoah Gyan dan Michael Essien masih memperkuat Ghana,
sedangkan Andre dan Jordan Ayew bersaudara kembali setelah absen dari timnas,
sedangkan pemain kelahiran Jerman Kevin-Prince Boateng pensiun dari penampilan
internasionalnya.
Keraguan menyelimuti tim yang kalah pada semifinal Piala Afrika
2013 ini , tapi mereka akan berusaha keras mencapai babak knockout.
AMERIKA SERIKAT
Pelatih: Jurgen Klinsmann
AS beralih ke Klinsmann yang mengantarkan Jerman Barat
menjuarai Piala Dunia 1990 sewaktu masih menjadi pemain dan lalu membawa Jerman
bersatu ke semifinal Piala Dunia 2006 di Jerman, untuk membawa AS ke putaran
final yang ketujuhnya.
AS memuncaki grup CONCACAF untuk lolos dan juga memenangi
Piala Emas tahun ini namun mereka harus berjuang keras jika ingin menyamai
prestasi terbaik mereka sebelumnya mencapai perempatan final Piala Dunia 2002.
Tim besutan Klinsmann ini dihuni oleh para pemain yang
bermain di Eropa seperti Tim Howard, Michael Bradley dan Jermaine Jones.
PORTUGAL
Pelatih: Paulo Bento
Dalam tiga turnamen besar berturut-turut Portugal harus
melewati dahulu play-off untuk lolos ke Piala Dunia.
Timnas asuhan Paulo Bento yang diinspirasi Cristiano Ronaldo
ini mengalahkan Swedia dalam dua leg playoff bulan lalu untuk merebut tempatnya
di Brazil.
Dengan Ronaldo, mereka tak terbantahkan lagi memiliki pemain
terbaik dunia saat ini, namun tim besutan Bento tersebut kekurangan kekuatan.
Akankah tim ini mencapai semifinal seperti Piala Dunia 2006
dan Euro 2012, atau akankah mereka tampil seperti tim yang tampil mengecewakan
di Afrika Selatan pada 2010? Portugal nyaris menyamai pencapaian
tetangganya Spanyol sebelum akhirnya kalah pada penampilan-penampilannya dalam
dua turnamen terakhir.
GRUP H
Dalam Grup H bercokol tim-tim dengan kekuatan relatif
merata, namun dua tim Eropa di grup ini yaitu Belgia dan Rusia sepertinya akan
sangat berpeluang melenggang ke babak berikutnya.
Akan halnya Korea Selatan yang juga menghuni klub ini,
sepertinya tak berkekuatan seperti tim yang mencapai semifinal Piala Dunia 2002
atau perempatfinal Piala Dunia 2010. Tapi Korea Selatan selalu tampil ngotot
akan tetap tim yang membahayakan, sedangkan Aljazair sepertinya menjadi tim
terlemah di grup ini.
BELGIA
Pelatih: Marc Wilmots
Harapan tinggi Red Devils bisa menciptakan impresi serius
pada kehadiran pertama mereka dalam turnamen besar sejak Piala Dunia 2002.
Di bawah Marc Wilmots yang memperkuat negara itu pada Piala
Dunia 1994, 1998 dan 2002, Belgia lolos dari babak kualifikasi tanpa sekali pun
kalah dan skuad mereka dipenuhi para pemain yang membintangi liga-liga Eropa,
dari Thibaut Courtois di depan sampai Vincent Kompany di bek tengah, dari Marouane Fellaini di lapangan tengah sampai
para pemain seperti Eden Hazard, Romelu
Lukaku dan Christian Benteke di barisan serang.
Belgia jelas optimistis, namun menyamai rekor mencapai Empat
Besar pada Piala Dunia 1986 adalah pertanyaan besar.
ALJAZAIR
Pelatih: Vahid Halilhodzic
Alzajair lolos ke putaran final Piala Dunia untuk keempat
kalinya setelah mengalahkan Burkina Faso melalui gol tandang pada pertandingan
play off.
'Les Fennecs yang tersisih pada Piala Afrika setahun
sebelumnya, tak pernah lolos dari fase grup Piala Dunia dan akan berjuang keras
di Brasil.
Pelatih veteran asal Bosnia Vahid Halilhodzic yang pernah
membawa Pantai Gading lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 namun dipecat
sebelum turnamen di Afrika Selatan berlangsung, memiliki tim yang berisi
sejumlah kecil bintang-bintang mapan.
Kapten Madjid Bougherra akan memimpin di barisan belakang,
sedangkan para pemain bertalenta seperti Sofiane Feghouli yang memperkuat
Valencia dan Ishak Belfodil dari Inter Milan, memperkuat barisan depan.
KOREA SELATAN
Pelatih: Hong Myung-Bo
Korea Selatan sempat tersandung di kualifikasi, namun mereka
akhirnya bisa melewati hadangan Uzbekistan lewat selisih gol demi mencapai
putaran final Piala Dunia kedelapan kalinya. Hong Myung-Bo, pemain paling lama
memperkuat timnas dan peraih Bola Perunggu pada Piala Dunia 2002 ketika Korea
Selatan mencapai semifinal di tanahnya sendiri, dipilih menjadi pelatih Juni
lalu untuk menggantikan Choi Kang-Hee.
Akan ada kontingen besar pemain-pemain liga domestik dalam
skuadnya di Brazil, tapi bintangnya adalah Son Heung-Min dari Bayer Leverkusen
di Bundesliga.
Korea Selatan akan berusaha tampil baik untuk menyamai
pencapaian babak 16 Besar pada Piala Dunia 2010.
RUSIA
Pelatih: Fabio Capello
Lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya
sejak 2002 dengan memuncaki klasemen grup di atas Portugal, tim asuhan Fabio
Capello kini mesti berupaya melakukan apa yang tidak dilakukan tim Rusia sejak
pecah dari Uni Soviet dengan mencapai babak knockout.
Capello, yang mengantarkan Inggris ke babak 16 Besar Piala
Dunia di Afrika Selatan pada 2010, tengah berunding untuk memperpanjang
kontraknya dengan timnas Rusia di saat negeri ini membangun tim menjelang Piala
Dunia 2018 yang diadakan di Rusia.
Sukses tim Rusia sejauh ini dibangun di atas pertahanan yang
solid yang dijaga kiper Igor Akinfeev dan dua kawan seiringnya dari CSKA Moscow
yakni Sergei Ignashevich dan Aleksei Berezutski
source: www.robertussenja.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar