LOVED YOU FIRST
Part 5
Under
the lights tonight, I turned around.
And you stole my heart, With just one look.
When I saw your face, I fell in love.
It took a minute girl, To steal my heart tonight.
And you stole my heart, With just one look.
When I saw your face, I fell in love.
It took a minute girl, To steal my heart tonight.
There
is no other place that I would rather be,
Right here with you tonight.
As we lay on the ground I put my arms around you,
And we can stay here tonight.
There's so much I wanna say
I wanna say..............
Right here with you tonight.
As we lay on the ground I put my arms around you,
And we can stay here tonight.
There's so much I wanna say
I wanna say..............
*****
Clarissa POV
Zayn melingkarkan kedua tanganku di
bahunya dan kemudian meletakkan tangannya di pinggangku. Tubuh kami bergerak
mengikuti setiap alunan musik lembut yang mengiringi kami berdua. Dan
remang-remang cahaya lampu menjadi satu-satunya penerangan di ruangan ini.
Dengan samar, kutatap kedua bola mata
Zayn yang saat ini juga menatapku. Dengan jarak yang sangat dekat. Dapat
kurasakan tatapan Zayn yang tajam, tetapi sangat meneduhkan. Membuat jantungku
berdetak tak karuan. Membuat perutku terasa mulas. Dan membuat sekujur tubuhku
lemas, mati rasa.
Hangatnya nafas Zayn kurasakan semakin
kencang berhembus. Semakin lama wajah Zayn semakin dekat dengan wajahku, hingga
pada akhirnya bibir kami saling bertautan.
*****
Di liburan musim panas ini rasanya
malas untukku bangun pagi-pagi. Tapi aku harus sadar diri, sekarang aku
‘numpang’ di rumah The Boys. Tak sepantasnya aku bermalas-malasan. Segera aku
bergegas turun ke dapur di lantai bawah guna menyiapkan sarapan untuk The Boys.
Namun, langkahku terhenti karena
kulihat dari belakang Liam sedang asik menonton TV di ruang tengah. Diantara
personil The Boys lainnya, mungkin bisa dibilang Liam lah yang paling rajin
bangun pagi.
“Liam?” sapaku.
Liam menoleh ke belakang. “Oh, hai Clarissa.
Sudah bangun?”
Aku lalu berjalan menghampiri tempat
Liam duduk. “Ya, baru saja. Kau sendiri? Sudah dari tadi?”
“Ya begitulah. Anyway, kau belum sarapan kan? Mau roti?” kata Liam sambil menunjuk roti tawar dan selai yang terletak di atas meja di hadapannya.
“Ya begitulah. Anyway, kau belum sarapan kan? Mau roti?” kata Liam sambil menunjuk roti tawar dan selai yang terletak di atas meja di hadapannya.
“Oh, sebenarnya aku barusan berniat
ingin membuatkan sarapan Liam.”
“Tidak usah repot-repot, Cla.”
“Tapi....” belum sempat aku melanjutkan kalimatku, Liam lebih dulu memotongnya.
“Tidak usah repot-repot, Cla.”
“Tapi....” belum sempat aku melanjutkan kalimatku, Liam lebih dulu memotongnya.
“Sudahlah, duduk saja dulu. Lagipula
ada hal penting yang ingin kubicarakan padamu,”
“Hmm.. baiklah.” Aku menuruti
perkataan Liam dan kemudian duduk di sampingnya. “Kenapa Liam? Hal penting apa
yang ingin kau bicarakan denganku?”
“Kau tau kan dua minggu lagi adalah
hari jadi One direction yang ke-3?
“Oh, iya iya. Why?” tanyaku antusias.
“Nah, jadi begini. Aku ingin kau
membantu kami mempersiapkan pesta perayaan khusus. Jadi hanya beberapa
Directioners dan kerabat dekat kami saja yang datang.”
“Oh baiklah aku mengerti Liam. Dengan
senang hati aku akan membantu kalian mempersiapkan semuanya.”
“Thanks Cla. Oh ya, satu hal yang
perlu kau ketahui juga bahwa satu hari sebelum pesta perayaan itu, kami akan
konser di London National Park untuk menyambut hari jadi kami. Jadi aku harap
kau benar-benar bisa me-manage
semuanya. I trust you, Cla,” kata Liam dengan yakin padaku.
“I will, Liam. Thanks sudah
mempercayaiku untuk melakukannya. Aku akan berusaha keras. That’s my pleasure.”
“Good passion, Cla! You are very nice
girl. Tak salah jika banyak laki-laki yang mengejarmu,” kata Liam sembari
tersenyum padaku.
“Ah kau ini bisa saja. Tidak, I’m just
an ordinary girl.”
“Haha aku rasa itulah yang membuatmu
banyak disukai pria, Cla. You’re humble! By the way, bagaimana kemarin dating dengan Zayn?”
Seketika itu juga pipi ku memerah.
Aku menjadi gugup untuk menjawab pertanyaan Liam yang terakhir. “Hmm....”
“What’s wrong, Clarissa? Semuanya baik-baik saja kan? Kalo kau mau, kau bisa menceritakannya padaku. Tak perlu malu. Aku janji tak akan memberitahukan ini pada siapapun. Trust me,” kata Liam meyakinkan.
“What’s wrong, Clarissa? Semuanya baik-baik saja kan? Kalo kau mau, kau bisa menceritakannya padaku. Tak perlu malu. Aku janji tak akan memberitahukan ini pada siapapun. Trust me,” kata Liam meyakinkan.
“Iya, Liam. Semua berjalan baik-baik
saja. Aku pikir Zayn itu orangnya cuek, usil, dan menyebalkan. Tapi ternyata dia
orangnya sangat romantis. Dia berhasil membuatku terkesan.” Tanpa kusadari, aku
tersenyum sedari tadi menceritakan hal ini.
Liam terlihat langsung mengerti apa
yang ku rasakan pada Zayn dari reaksi ku dan menangkap rona di wajahku. I think he knows that I’m in love with Zayn.
“Yeah, Zayn memang usil dan jahil. Tapi terhadap orang
yang dia sukai, dia berubah menjadi sangat lembut dan romantis.”
“Maksudmu?” tanyaku tak mengerti.
“haha, aku yakin kau pasti akan tau
maksudku nanti. Lalu, bagaimana dengan Niall?”
“Niall? Kenapa tiba-tiba kau bertanya
tentang Niall, Liam?”
“Oh, bukan apa-apa kok. Aku hanya
ingin tau Niall menurutmu?”
“Hmm.. Aku rasa Niall itu lucu, dia
orangnya asik dan dia juga romantis. Sangat menyenangkan menghabiskan waktu
bersamanya. Aku rasa akan sangat beruntung gadis yang bisa mendapatkannya suatu
saat.”
“Jadi kau suka padanya?” tanya Liam.
“Suka pada Niall? Yeah, tentu saja
aku menyukainya. Awalnya aku juga bingung terhadap perasaanku padanya. Tapi
sekarang aku menyadari bahwa perasaanku terhadapnya hanya sebatas suka dan
kagum saja. Aku sangat senang bisa dekat dan mengenalnya.”
“Okay, I see. Thanks kau sudah mau
membagi cerita padaku, Cla. Aku hanya bisa berharap semoga kau mendapatkan yang
terbaik.”
“Tidak, Liam. Akulah yang seharusnya
berterimakasih padamu karena mau mendengarkan ceritaku,” kataku sembari
tersenyum pada Liam. Liam pun membalasnya dengan senyuman.
*****
Author POV
Malam hari terasa sangat gerah.
Clarissa memutuskan untuk berenang di kolam renang yang terletak di taman
belakang rumah The Boys. Sekarang ia dapat berenang kapanpun ia mau. Entah
kenapa, hari ini terasa sangat penat dan melelahkan baginya.
Sedang asyiknya berenang kesana
kemari, tiba-tiba kaki Clarissa kram. Ia kehilangan keseimbangan dan tak bisa
mengendalikan dirinya. Dia berusaha berteriak semampunya meminta bantuan.
“Tolongggggg!” Berulang kali ia berusaha naik ke permukaan untuk mengucapkan
kalimat tersebut.
“Tolongggggg.....!” suara itu
terdengar samar-samar oleh The Boys yang sedang berkumpul di ruang tengah.
“Hey, guys! Kalian dengar itu?” tanya
Louis.
“Uh, Clarissa!” kata The Boys
serempak dan langsung terlihat panik. Mereka langsung bergegas lari ke taman
belakang memastikan apakah sesuatu yang terjadi pada Clarissa.
Mereka kaget mendapati Clarissa yang
hampir tenggelam dan berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.
“I will save her!” kata Zayn yang
ingin melompat namun lebih dulu dicegah Liam.
“No, Zayn! You can’t swim, itu akan
membahayakan dirimu juga,” kata Liam.
Tiba-tiba dari belakang Niall
langsung melompat dan berenang untuk menyelamatkan Clarissa. Zayn terlihat
shock dan menyesal karena tak dapat melalukan apapun untuk menyelamatkan Clarissa.
Setelah berhasil tertolong, Niall
menyandarkan tubuh Clarissa dalam keadaan pingsan di dekat kolam dengan bantuan
The Boys.
“Come on, Cla! Wake!” kata Niall
sembari menekan perut Clarissa untuk mengeluarkan air kolam yang terlalu banyak
masuk ke dalam tubuhnya.
“Aku rasa dia harus diberi nafas
buatan, Niall,” saran Harry.
“What?” sahut Zayn.
“Iya, benar. Come on Niall! Do it for
Clarissa!” perintah Louis.
Niall pun mengangguk dan kemudian
memberi Clarissa nafas buatan.
Zayn sangat hancur saat menyaksikan
kejadian tersebut. Namun, ia juga tak dapat melakukan hal apapun untuk
mencegahnya karena itu juga untuk kebaikan Clarissa. Tak bisa dipungkiri ia
muak melihatnya, ingin rasanya ia meninggalkan tempat ini secepatnya.
Tak berapa lama Clarissa sadar. Ia
tersedak sedak karena terlalu banyak menelan air. Dengan spontan, Niall
langsung memeluk Clarissa. Membuat Clarissa pun tersentak.
“Oh God. Thank You! Syukurlah kau
sadar Cla. You know, aku sangat mencemaskanmu,” ujar Niall.
“Yeah, I’m alright Niall. Thanks
sudah menyelamatkanku. Maaf juga sudah membuat kalian khawatir. I’m so sorry.”
“Did you know? Bagiku, keselamatanmu
adalah yang terpenting,” ucap Niall yang seketika itu juga membuat Clarissa
bertanya-tanya dalam hati. Apa maksud Niall? Kenapa dia begitu peduli padanya?
Kenapa Niall terlihat sangat mengkhawatirkannya?
“Baiklah, kalian bisa lanjutkan
adegan mesra ini di dalam,” goda Louis. Seketika itu juga Niall melepaskan
pelukannya dari Clarissa.
“Iya, lebih baik kau beristirahat di
dalam, Cla. Kau juga Niall. Lihatlah kalian basah kuyup seperti itu, pasti
kalian kedinginan” sahut Liam. Clarissa mengangguk mengiyakan.
“Baiklah, ayo biar kuantar kau ke
dalam.” Niall langsung meraih tangan Clarissa dan merangkulnya masuk ke dalam.
Diikuti Harry dan Louis di belakangnya.
Liam tau apa yang dirasakan Zayn yang
sedari tadi hanya diam, berusaha membujuk temannya itu untuk masuk ke dalam.
“Masuklah, Zayn! Come on brother!”
bujuk Liam sembari merangkul bahu Zayn.
Zayn pun mengikuti Liam tanpa berkata
apapun. Kakinya telihat sangat berat untuk melangkah. Badannya juga terlihat
sangat lemas.
Di sisi lain, Zayn merasa lega karena
Clarissa berhasil tertolong, namun masih ada rasa penyesalan dalam dirinya,
kenapa bukan dia yang menolong Clarissa? Pertanyaan itulah yang daritadi
berputar di kepalanya. Membuatnya merasa tak berguna karena tak dapat melakukan
apapun untuk menolong Clarissa. Ia pun juga bingung dengan apa yang
dirasakannya. Kenapa dia begitu mencemaskan Clarissa? Kenapa dia merasa cemburu
pada Niall? Apakah dia telah jatuh hati pada Clarissa? Saat ini Zayn merasakan
kegalauan yang hebat sedang menyelimuti dirinya.
*****
I'm
broken, do you hear me?
I'm blinded cause you are everything I see
I'm dancing, alone
I'm praying that your heart will just turn around
And as I walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say
When he open his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this
If I'm louder, would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
Cause we are, the same
You saved me, but when you leave it's gone again
And then I see you on the street
In his arms, I get weak
My body fails I'm on my knees, praying..
.........................................................
I'm blinded cause you are everything I see
I'm dancing, alone
I'm praying that your heart will just turn around
And as I walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say
When he open his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this
If I'm louder, would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
Cause we are, the same
You saved me, but when you leave it's gone again
And then I see you on the street
In his arms, I get weak
My body fails I'm on my knees, praying..
.........................................................
<< Previous Part | Next Part >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar